Saturday, November 28, 2009

RAPBD 2010 Depok-Bogor Alami Defisit

The best course of action to take sometimes isn't clear until you've listed and considered your alternatives. The following paragraphs should help clue you in to what the experts think is significant.

DPRD Kota Bogor maklumi defisit di RAPBD 2010.

DEPOK -- Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2010 Kota Depok mengalami defisit. Nilainya Rp 35,5 miliar dari sum RAPBD 2010 sebesar Rp 1,06 triliun. Padahal, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) APBD 2009 mencapai Rp 130 miliar.

''Meskipun dana Silpa tahun 2009 sebesar Rp 130 miliar, tidak otomatis menutupi defisit dalam RAPBD 2010 sebesar Rp 35,5 miliar,'' ujar Babay Suhaemi, ketua Badan Anggaran DPRD Depok, saat pembahasan RAPBD 2010, kemarin.

Babay menerangkan, munculnya defisit anggaran disebabkan ada usulan penggunaan anggaran yang tidak sesuai. Indikasinya terdapat pemborosan penggunaan anggaran karena ada proyek atau kegiatan pembangunan yang tidak perlu.

Babay juga menyayangkan perbedaan definisi Silpa. Sebab, eksekutif masih beranggapan bahwa Silpa adalah anggaran surplus pada peridoe sebelumnya. Sementara itu, menurut Babay, Silpa merupakan selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran. ''Yang menjadi persoalan adalah mekanisme penggunaan anggaran dalam periode tersebut,'' tutur anggota dewan dari Fraksi Partai Golkar (FPG) ini.

Anggota Badan Kehormatan DPRD Kota Depok, Agung Witjaksono, menekankan, masih adanya Silpa merupakan bukti ketidakmampuan pemerintah mengelola keuangan. ''Silpa bukan sebagai tabungan dari APBD 2009 lalu. Silpa menunjukkan pemerintah gagal mengelola program,'' tudingnya.

Dengan masih menyisakan Silpa sebesar Rp 130 miliar, Agung menilai, pemkot kurang kreatif menyelesaikan agenda kerja, selain tidak mampu mempercepat loving sehingga pelaksanaan proyek tertunda sampai melewati batas waktu pengerjaan.

Most of this information comes straight from the tech pros. Careful reading to the end virtually guarantees that you'll know what they know.

Di sisi lain, Agung pun menyesalkan aim Penerimaan Asli Daerah (PAD) yang diajukan sejumlah dinas. Contohnya, Dinas Pariwisata yang mengusulkan pendapatan hanya sebesar Rp 84 juta di RAPBD 2010. ''Kalau hanya sebesar itu, tidak perlu bikin dinas. Masak aim penerimaan hanya sebesar Rp 84 juta,'' ucap Agung.

Sementara itu, kondisi defisit juga ditemui di RAPBD 2010 Kota Bogor. Nilainya sebesar Rp 253 miliar. Ketika menyampaikan RAPBD 2010 dalam Sidang Paripurna DPRD, kemarin, Wali Kota Bogor Diani Budiarto menyampaikan, nilai anggaran di RAPBD 2010 mencapai Rp 1,002 triliun. Sedangkan, PAD-nya hanya mencapai Rp 749 miliar. Sidang tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Jajat Sudrajat.

Diani menjelaskan, pemkot memfokuskan diri untuk mengatasi empat masalah prioritas, yaitu trasportasi, kebersihan, pedagang kaki lima (PKL), dan pengentasan kemiskinan. Program lain yang jadi sasaran pemkot adalah pendidikan dan kesehatan. Untuk itu, kata Dani, dibutuhkan anggaran yang besar.

Misalnya, dana pembebasan lahan untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kayu Manis. Kemudian, anggaran 20 persen bagi sektor pendidikan. Ia melanjutkan, pembebanan RAPBD juga terjadi karena penerimaan dan pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Pada tahun 2010, terdapat penambahan sejumlah 253 tenaga PNS. Ditambah lagi, kenaikan gaji PNS sebesar lima persen yang merupakan kebijakan pemerintah pusat.

Namun, tidak semua fraksi bereaksi positif terhadap paparan wali kota. Yasir Liputo, juru bicara Fraksi Keadilan Sejahtera, mengatakan, seharusnya proporsi antara belanja tidak langsung dan belanja langsung bisa lebih seimbang.

''Hal tersebut mengacu kepada Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengalokasian Keuangan Daerah,'' katanya. Kendati, FPKS, kata Yasir, menilai bahwa rencana agenda Pemkot Bogor sangat berbobot serta memiliki cakupan yang luas dalam penjabaran RAPBD 2010 yang memiliki anggaran sebesar Rp 1 triliun.

Anggota Fraksi Partai Demokrat, Usmar Hariman, juga beranggapan, paparan RAPBD tersebut membuktikan bahwa pertumbuhan di segala aspek telah berkembang dengan pesat meskipun mengalami defisit. ''(Nilai) aim peningkatan PAD pada tahun 2010 menunjukkan optimisme dari Pemkot Bogor,'' kata anggota Komisi C ini. selanjutnya, Usmar berharap, dengan adanya sikap optimisme tersebut, pemkot dapat mencapai aim yang telah direncanakan.

Wali Kota Diani mengemukakan, dengan perbaikan di sejumlah sektor, kehidupan sosial, ekonomi, dan politik di Kota Bogor makin positif sehingga bisa mendorong sikap positif dalam skala nasional. ''Kami yakin, laju pertumbuhan ekonomi Kota Bogor dapat mencapai kisaran 6 sampai 6,1 persen,'' ujarnya. Diani berharap, pendapatan daerah 2010 terus meningkat. Dalam RAPBD 2010, pemkot menargetkan PAD bisa meningkat 7,04 persen dari pencapaian PAD yang tertuang dalam APBD perubahan tahun 2009. c06/c13, ed: zaky ah

(-)
That's the latest from the tech authorities. Once you're familiar with these ideas, you'll be ready to move to the next level.

No comments:

Post a Comment