Friday, November 27, 2009

BC Bongkar Cargo Narkoba

Current info about tech is not always the easiest thing to locate. Fortunately, this report includes the latest tech info available.

Narkoba senilai Rp 24,8 miliar itu dikirim dari India

TANGERANG -- Petugas Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta (Soeta) kembali menggagalkan upaya penyelundupan narkotika. Kali ini sebanyak 24,8 kilogram narkotika berbentuk kristal bening ketamine gagal diselundupkan dari India.

"Tangkapan kali ini merupakan yang terbesar di Bandara Soeta, dan juga yang terbesar di bandara seluruh Indonesia," ujar Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Soekarno-Hatta, Baduri Wijayanta, Kamis (26/11). Menurut Baduri, estimasi nilai tangkapan ini sekitar Rp 24,8 miliar. Harga ketamine diperkirakan Rp 1 juta per gram.

Baduri menjelaskan Ketamine tersebut diselundupkan dalam 12 paket kecil, disamarkan dengan kain sari khas India. Cara itu, ujar Baduri, sebagai usaha untuk mengelabui petugas dalam proses analisis dokumen impor dan pemeriksaan melalui mesin X-ray.

Paket berisi kristal bening itu diungkapnya dikirim melalui salah satu perusahaan jasa titipan dengan nama pengirim Shankar Bhai, yang berdomisili di India. Paket tersebut dialamatkan kepada Poorna Associates Executive Center yang beralamat di Jakarta Selatan.

Sebelumnya, petugas Bea dan Cukai Bandara Soeta juga sempat menangkap penyelundupan serupa pada September lalu. Dalam penangkapan tersebut petugas berhasil menemukan sebanyak 8,4 kg ketamine, juga dikirim dari India.

If you don't have accurate details regarding tech, then you might make a bad choice on the subject. Don't let that happen: keep reading.

Dari hasil pengembangan selama tiga hari, akhirnya Bea dan Cukai bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat IV Narkoba Bareskrim Mabes POLRI, menahan seorang pria warga india berinisial RB (24). RB bertindak sebagai orang pertama yang menerima paket ketamine tersebut.

"Berdasarkan hasil pendeteksian kami dan pemeriksaan laboratorium, resmi ditemukan kristal bening dalam paket kain sari itu adalah kristal bening positif sebagai ketamine HCL. Kami langsung berkoordinasi dengan Polri untuk melakukan penangkapan terhadap penerima paket tersebut," jelas Baduri.

Tersangka RB, menurut Baduri, datang satu hari setelah kiriman paket ketamine dalam kain sari datang di cargo Bandara Soeta. Menurut Baduri, RB mengaku baru datang dari India sehari setelah barang tersebut tiba di Jakarta. Dari hasil pengembangan itu ditemukan juga keterangan perusahaan yang menerima paket merupakan perusahaan baru.

Di tempat terpisah, petugas Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya meringkus seorang diduga bandar ganja berinisial, HD, 36 tahun, di Jalan Jelambar Baru Rt 01/02 Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Dari rumah tersangka, polisi mengamankan 123,6 kg ganja kering siap edar. Total nilainya diperkirakan Rp 200 juta.

Sayangnya, orang yang diduga bandar besar, Tarmizi, lolos. Baik HD dan Tarmizi dikenal bagian dari jaringan Aceh. Mereka kerap mengedarkan ganja di seputaran pulau Jawa dan Bali. "Jaringan Aceh ini memproduksi jenis Hasis," jelas Direktur Narkoba Kombes Pol Anjan Putra, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/11).

Lebih lanjut Anjan menjelaskan pengungkapan jaringan narkoba Aceh ini berawal dari informasi masyarakat yang selama ini curiga dengan gerak-gerik tersangka. Laporan masyarakat itu ditindaklanjuti polisi dengan melakukan penyelidikan di lokasi. Setelah mendapatkan cukup bukti, Polisi kemudian melakukan penggerebekan. "Kita menyita 123,6 kg ganja, alat timbangan merek Tania dan satu component ponsel Nokia," ujarnya.

Dari pengakuan tersangka, barang haram itu dibawa ke Jakarta dengan menggunakan jalur darat, melalui lintas Sumatera. "Barang dibawa orang suruhan Tarmizi bernama AA. Mereka berdua kini dalam pengejaran," tambah Anjan. c16/c02 ed: zaki

(-)
Now you can understand why there's a growing interest in tech. When people start looking for more information about tech, you'll be in a position to meet their needs.

No comments:

Post a Comment