Wednesday, December 23, 2009

Warga Sulit Bangun Kembali Rumah

You should be able to find several indispensable facts about tech in the following paragraphs. If there's at least one fact you didn't know before, imagine the difference it might make.

Warga baru menerima bantuan berupa semen.

JAKARTA -- Warga korban kebakaran Jl Duri Bangkit, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat mengaku kesulitan untuk membangun kembali rumahnya yang telah terbakar. Minimnya bantuan material membuat pembangunan rumah mereka menjadi terhambat.

Seperti yang dikatakan Ketua RW 08, Jembatan Besi, Turkin, hingga saat ini belum ada bantuan material dan uang yang diterima baik dari Pemerintah Kota Jakarta Barat atau Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurut Turkin, warganya baru meneriman bantuan semen sebanyak 150 sak dan batu bata 5.000 buah dari warga angke.

Turkin pun prihatin kepada pemerintah yang tidak memperhatikan warganya. Seharusnya, ungkap Turkin, pemerintah memberi bantuan material atau uang untuk warganya yang 80 persen merupakan penduduk dengan tingkat ekonomi lemah. ''Biarpun sedikit, supaya warga melihat pemerintah peduli,'' tambahnya.

Tentang waktu rehabilitasi bangunan, Turkin memperkirakan akan lebih dari dua bulan bagi warga untuk memperbaiki bangunan tersebut. Estimasi tersebut, ujarnya, berdasarkan kebakaran yang pernah terjadi 1996 lalu.
Namun, perkiraan waktu tersebut bisa lebih. Karena, kata Turkin, kondisi ekonomi warga saat ini jauh berbeda dengan 13 tahun lalu. ''Sekarang banyak yang menganggur, kalau pun informasi lowongan kerja terbaru ya buruh kasar,'' jelasnya.

Warga RT 02/08, Didik Sajidi, pun membenarkan keluhan Turkin tersebut. Menurutnya, hingga saat ini ia belum membangun kembali rumahnya yang telah hancur tersebut. Karena, ungkap Didik, harga bahan material saat ini mahal dan baru sedikit bantuan material yang didapatkan.

It seems like new information is discovered about something every day. And the topic of tech is no exception. Keep reading to get more fresh news about tech.

Ia mengungkap baru mendapat bantuan semen sebanyak satu sak dan batu bata 37 buah yang disalurkan dari RW setempat. Namun, ungkap Didik, ia akan meminjam uang untuk membangun kembali rumahnya yang berlantai tiga itu. ''Saya tidak ada tempat lagi untuk tinggal,'' ujarnya. Selain itu, Turkin mengeluhkan fasilitas MCK yang belum dibangun. Menurutnya, saat ini MCK yang digunakan warga relatif jauh, yaitu sekitar 100 meter.

Diantara puing
Meski belum membangun kembali rumahnya, sebagian besar warga korban kebakaran telah menempati rumah yang berupa puing tersebut. Misalnya, Aminah, nenek berusia 67 tahun ini harus tinggal di antara puing bangunan bekas rumahnya yang telah runtuh.

Menurutnya, sejak Jumat (18/12) sore lalu ia terpaksa harus pindah dari lapangan Persima, Kalianyar. ''Soalnya tenda sudah dirobohkan,'' ungkapnya. Ia pun tinggal bersama dua cucunya, yaitu Arif (5 tahun) dan Silva (2 tahun). Meski berisiko, Aminah mengaku terpaksa membawa cucunya tersebut untuk tinggal di terpal. Karena, tidak ada tempat lain untuk tinggal.

Saat ini, Aminah hanya menggunakan terpal bantuan dari PMI untuk melindunginya dan cucunya dari panas dan hujan. ''Anak-anak suka pilek sejak pindah ke sini,'' ungkapnya. Namun, tutur Aminah, sebagian lagi warga memilih untuk tinggal bersama saudara atau mengontrak rumah.

Selain harus bertahan hidup dengan terpal, korban kebakaran ini pun sedang khawatir karena dapur umum yang didirikan atas inisiatif warga hanya akan bertahan sampai Kamis (24/12) besok. Menurut Turkin, ini karena kemampuan warga yang ada di lingkungan sekitarnya juga terbatas.
Turkin mengatakan tidak ada bantuan lanjutan untuk makanan dari pemerintah pasca pemindahan lokasi dari lapangan Persima. Menurutnya, saat ini, warga hanya mengharap bantuan dari para tetangga dan posko salah satu partai yang masih tetap berdiri.

Wali Kota Jakarta Barat, Djoko Ramadhan, mengaku memang tidak mempunyai anggaran untuk membantu pembangunan rumah korban kebakaran. Saat ini saja, ungkap Djoko, Jakarta Barat hanya mempunyai anggaran penanggulangan bencana sebesar Rp 900 juta untuk satu tahun. ''Itu anggaran untuk semua tidak hanya ketika bencana,'' jelas Djoko.

Ia pun mengatakan, pemerintah sudah memberi bantuan logistik saat pendirian tenda di lapangan Persima. Selain itu, menurut Djoko, ia juga telah memberi bantuan berupa pengurusan dokumen seperti KTP, ijazah, dan SIM secara gratis. c01 ed: maghfiroh

(-)
When word gets around about your command of tech facts, others who need to know about tech will start to actively seek you out.

No comments:

Post a Comment