Monday, December 7, 2009

DKI Optimistis Pengerukan Tepat Waktu

When you think about tech, what do you think of first? Which aspects of tech are important, which are essential, and which ones can you take or leave? You be the judge.

Dana pinjaman Bank Dunia akan dipergunakan juga untuk mengeruk waduk.

JAKARTA-- Pemprov DKI Jakarta optimistis mampu menyelesaikan pekerjaan pengerukan 64 segmen sungai submakro tepat waktu ketika Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2009 kedaluwarsa. Pada 15 Desember 2009, DKI harus menyelesaikan proyek pembangunan infrastruktur yang sedang dilakukan.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Budi Widiantoro, anggaran untuk pengerukan sungai submakro tersebut mencapai Rp 195 miliar. "Hingga saat ini, sudah 70 persen sungai beres kami keruk,'' katanya, Senin (7/12). Menurut Budi, diperkirakan ketika pengerukan tersebut selesai maka 1,5 juta gauge kubik lumpur terangkat.

Budi membantah proyek pengerukan kali tidak dilakukan dengan maksimal. Hal ini terlihat dari seringnya alat keruk yang menganggur. Namun, menurut Budi, menganggurnya alat-alat keruk tersebut disebabkan pekerjaan pengerukan baru dilakukan pada malam hari. ''Floating Buldozer tidak difungsikan pada siang hari, karena mobil-mobil besar pada siang hari tidak boleh jalan,'' katanya.

Now that we've covered those aspects of tech, let's turn to some of the other factors that need to be considered.

Menurutnya, proyek pengerukan yang belum dilakukan pada 13 aliran sungai makro. Namun hingga kini, pinjaman Bank Dunia sebesar 151 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk menyokong pekerjaan tersebut, masih belum turun. ''Akibatnya, proyek ini belum kami jalankan,'' katanya. 13 sungai makro yang akan dikeruk tersebut, di antaranya, Kali Krukut, Kali Cideng Tanah Sereal, Kali Jelakeng, Kali Pakin, Kali Besar, Kali Ciliwung Gunung Sahari, Sodetan Sentiong Sunter, dan Kali Grogol Sekretaris.

Dana pinjaman dari Bank Dunia juga akan dipergunakan untuk mengeruk lima waduk. Waduk yang akan dikeruk adalah Waduk Pluit, Waduk Melati, Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan, dan Waduk Sunter Timur III. Proyek pengerukan tersebut diperkirakan akan mengangkut sebanyak 12 juta gauge kubik endapan sungai, yang belum pernah dikeruk selama puluhan tahun.

Bangun sea wall
Terkait dengan penyelesaian banjir rob di Jakarta, Gubernur DKI Fauzi Bowo, menyatakan akan mendirikan sea wall (dinding penyangga air laut). ''Perubahan iklim membuat permukaan air laut meningkat,'' katanya. Oleh karena itu, potensi yang ada di wilayah Pantai Utara tidak cukup ditanggulangi dengan sistem penahan yang ada saat ini. ''Perlu sea wall untuk mengurangi tekanan air laut, hingga tidak membanjiri wilayah itu,'' ungkapnya. Menurutnya, pembangunan sea wall bukanlah proyek yang sia-sia.

''Ancaman perubahan iklim tersebut nyata,'' katanya. Setiap tahun muka air laut naik sekitar 0,8 cm. Artinya, dalam waktu 40 tahun ke depan, muka air naik hingga 40 cm. Menurutnya, pembangunan sea wall ini sangat mungkin dilakukan, karena di sejumlah kota dunia sudah dilakukan. Referensi yang digunakan Pemprov DKI adalah di Saint Pittersburg di Rusia dan New Orland.

Fauzi menyatakan, sea wall ini tidak akan mengganggu lalu lintas komunikasi laut di pelabuhan. Meskipun demikian, Pemprov DKI belum bisa memastikan kapan sea wall ini akan dibuat. ''Perlu dana yang sangat besar, lagi pula proyek ini tidak bisa bisa selesai hingga satu dekade ke depan,'' katanya. Menurut Budi, masih banyak tanggul penahan rob yang bocor di sekitar Jakarta Utara. Tanggul yang masih bocor terdapat di Pelabuhan Muara Baru.

Untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di kawasan Thamrin, Dinas PU DKI saat ini sudah melakukan pengurasan drainase di sekitar Jalan Sabang. Selain itu, sambil menunggu pompa Cideng ditambah, pemprov memungsikan pompa cadangan di Gedung Jaya dan Gedung Surya untuk menyedot langsung air yang tergenang dan dialirkan ke Pompa Cideng. Sedangkan untuk Pompa Sogo, ditutup dan hanya dikhususkan untuk air dari Thamrin. Sedangkan untuk sebelah selatannya, air langsung mengalir ke Waduk Melati. c09, ed: utomo

(-)
There's a lot to understand about tech. We were able to provide you with some of the facts above, but there is still plenty more to write about in subsequent articles.

No comments:

Post a Comment